Selasa, 24 Juli 2012

TEORI ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU HAMIL DENGAN DIABETES MELITUS

DATA SUBJEKTIF
Keluhan yang biasa di keluhkan oleh ibu yaitu: polifagia, mata kabur, poliuria, penambahan berat badan berlebihan, polidipsi, mual dan muntah, lemas dan sering kesemutan.
Ibu mengatakan pernah melahirkan anak dengan berat > 4000 gr, dengan cacat bawaan dan atau bayi meninggal dalam kandungan.
Ibu mengatakan ada riwayat penyakit diabetes milletus.
Ibu mengatakan ada riwayat Abortus, partus prematurus, pre eklamsia dan kembar air (hidramnion) pada kehamilan sebelumnya.

DATA OBJEKTIF
Pemeriksaan Fisik
- Edema pada pergelangan kaki atau tungkai
- Peningkatan tekanan darah
- Nadi cepat, pucat, diaforesis atau hipoglikemi
Nutrisi dan Cairan
- Polidipsi
- Poliuri
- Obesitas
- Nyeri tekan abdomen
- Ketonuria
- Kulit : Sensasi kulit lengan, paha, pantat dan perut dapat berubah karena ada bekas injeksi insulin yang sering
- Mata : Kerusakan penglihatan atau retinopati
- Uterus : tinggi fundus uteri mungkin lebih tinggi atau lebih rendah dari normal terhadap usia gestasi.
Hasil pemeriksaan laboratorium darah : kadar glukosanya > 130 mg/dL dan 140 mg/dL.
Test TTGO dengan hasilnya :

Darah National Diabetes data Group Carpenter and Coustan
Puasa 105 mg/dL (5,8 mmol/L) 95 mg/dL (5,3 mmol/L)
1 jam 190 mg/dL (10,5 mmol/L) 180 mg/dL (10,0 mmol/L)
2 jam 165 mg/dL (9,2 mmol/L) 155 mg/dL (8,6 mmol/L)
3 jam 145 mg/dL (8,0 mmol/L) 140 mg/dL (7,8 mmol/L)

ASSESMENT
G..P..... Uk …minggu dengan diabetes milletus
Masalah: Polifagia, Mata kabur ,Poliuria, Polidipsi, Lemas dan sering Kesemutan.
Kebutuhan: HE pola nutrisi
Identifikasi diagnose dan masalah potensial: abortus, hipoglikemia

PLANING
1. Beritahu hasil pemeriksaan
Rasional ibu mengetahui kondisi yang dialaminya sekarang.
2. Timbang berat badan setiap kunjungan prenatal.
Rasional: Penambahan berat badan adalah kunci petunjuk untuk memutuskan penyesuaian kebutuhan kalori.
3. Kaji masukan kalori dan pola makan dalam 24 jam.
Rasional : Membantu dalam mengevaluasi pemahaman pasien tentang aturan diet.
4. Tinjau ulang tentang pentingnya makanan yang teratur bila memakai insulin.
Rasional : Makan sedikit dan sering menghindari hiperglikemia , sesudah makan dan kelaparan.
5. Perhatikan adanya mual dan muntah khususnya pada trimester pertama.
Rasional : Mual dan muntah dapat mengakibatkan defisiensi karbohidrat yang dapat mengakibatkan metabolisme lemak dan terjadinya ketosis.
6. Kaji pemahaman stress pada diabetic.
Rasional : Stress dapat mengakibatkan peningkatan kadar glukosa, menciptakan fluktuasi kebutuhan insulin.
7. Ajarkan pasien tentang metode finger stick untuk memantau glukosa sendiri.
Rasional : Kebutuhan insulin dapat dinilai berdasarkan temuan glukosa darah serum secara periodik.
8. Tinjau ulang dan diskusikan tanda gejala serta kepentingan hipo atau hiperglikemia.
Rasional : Hipoglikemia dapat terjadi secara cepat dan berat pada trimester pertama karena peningkatan penggunaan glukosa dan glikogen oleh ibu dan perkembangan janin. Hiperglikemia berefek terjadinya hidramnion.
9. Pemantauan keton urine.
Rasional : Ketidakcukupan masukan kalori ditunjukkan dengan ketonuria, menandakan kebutuhan terhadap peningkatan karbohidrat.
10. Kolaborasi dengan team medis:
• Diskusikan tentang dosis , jadwal dan tipe insulin.
Rasional : Pembagian dosis insulin mempertimbangkan kebutuhan basal maternal dan rasio waktu makan.
• Rujuk pada ahli gizi.
Rasional : Diet secara spesifik pada individu perlu untuk mempertahankan normoglikemi.
• Observasi kadar Glukosa darah.
Rasional : Insiden abnormalitas janin dan bayi baru lahir menurun bila kadar glukosa darah antara 60 – 100 mg/dl, sebelum makan antara 60 -105 mg/dl, 1 jam sesudah makan dibawah 140 mg/dl dan 2 jam sesudah makan kurang dari 200 mg/dl.
• Tentukan hasil HbA1c setiap 2 – 4 minggu.
Rasional : Memberikan keakuratan gambaran rata rata control glukosa serum selama 60 hari . Kontrol glukosa serum memerlukan waktu 6 minggu untuk stabil.
11. Kaji gerakan janin dan denyut janin setiap kunjungan.
Rasional : Terjadi insufisiensi plasenta dan ketosis maternal mungkin secara negatif mempengaruhi gerakan janin dan denyut jantung janin.
12. Observasi tinggi fundus uteri setiap kunjungan.
Rasional : Untuk mengidentifikasi pola pertumbuhan abnormal
13. Pantauan adanya tanda tanda edema, proteinuria, peningkatan tekanan darah.
Rasional : sekitar 12% – 13% dari diabetes akan berkembang menjadi gangguan hipertensi karena perubahan kardiovaskuler berkenaan dengan diabetes.
14. Tinjau ulang prosedur dan rasional untuk Non stress Test setiap minggu.
Rasional : Aktifitas dan pergerakan janin merupakan petanda baik dari kesehatan janin.
15. Siapkan untuk ultrsonografi pada gestasi minggu ke 8, 12, 18, 28, 36 sampai minggu ke 38.
Rasional : Ultrasonografi bermanfaat dalam memastikan tanggal gestasi dan membantu dalam evaluasi retardasi pertumbuhan intra uterin.
16. Bantu untuk belajar memantau glukosa darah di rumah yang dilakukan 6 kali sehari.
Rasional: Memungkinkan keakuratan tes urin yang lebih besar karena ambang ginjal terhadap glukosa menurun selama kehamilan

 
DAFTAR PUSTAKA

Ikram, Ainal. 2000. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam : Diabetes Mellitus Pada Ibu Hamil jilid I Edisi ketiga. Jakarta : FKUI
Mansjoer, A, (2000). Kapita Selekta Kedokteran, Edisi Ketiga, Jilid 1. Jakarta: Media Aesculapius
Maryunani, Anik. 2008. Buku Saku Diabetes Pada Kehamilan. Jakarta: CV. Trans Info Media
Prawiroharjo, Sarwono. 2002. Ilmu Kebidanan. Jakarta : Yayasan Bina Pustaka
Arjatmo Tjokronegoro. 2002. Penatalaksanaan Diabetes Melitus Terpadu. Jakarta : Balai Penerbit FKUI

Tidak ada komentar:

Posting Komentar