Kamis, 23 Agustus 2012

CEDERA KEPALA SEDANG


TRAUMA KEPALA
CEDERA KEPALA SEDANG
by : Mas Irul

 A.Pengertian
Trauma kepala adalah suatu trauma yang mengenai daerah kulit kepala, tulang tengkorak atau otak yang terjadi akibat injury baik secara langsung maupun tidak langsung pada kepala. (Suriadi & Rita Yuliani, 2001)

B.Klasifikasi
Klasifikasi trauma kepala berdasarkan Nilai Skala Glasgow (GCS):
1.Minor
  • GCS 13 – 15
  • Dapat terjadi kehilangan kesadaran atau amnesia tetapi kurang dari 30 menit.
  • Tidak ada kontusio tengkorak, tidak ada fraktur cerebral, hematoma.
 2.Sedang
  • GCS 9 – 12
  • Kehilangan kesadaran dan atau amnesia lebih dari 30 menit tetapi kurang dari 24 jam.
  • Dapat mengalami fraktur tengkorak.
 3.Berat
  • GCS 3 – 8
  • Kehilangan kesadaran dan atau terjadi amnesia lebih dari 24 jam.
  • Juga meliputi kontusio serebral, laserasi, atau hematoma intrakranial.

C.Etiologi
  • Kecelakaan, jatuh, kecelakaan kendaraan bermotor atau sepeda, dan mobil.
  • Kecelakaan pada saat olah raga, anak dengan ketergantungan.
  • Cedera akibat kekerasan.

D.Patofisiologis
 
      Cedera primer, yang terjadi pada waktu benturan, mungkin karena memar pada permukaan otak, laserasi substansi alba, cedera robekan atau hemoragi. Sebagai akibat, cedera sekunder dapat terjadi sebagai kemampuan autoregulasi serebral dikurangi atau tak ada pada area cedera. Konsekuensinya meliputi hiperemi (peningkatan volume darah) pada area peningkatan permeabilitas kapiler, serta vasodilatasi arterial, semua menimbulkan peningkatan isi intrakranial, dan akhirnya peningkatan tekanan intrakranial (TIK). Beberapa kondisi yang dapat menyebabkan cedera otak sekunder meliputi hipoksia, hiperkarbia, dan hipotensi.
       Genneralli dan kawan-kawan memperkenalkan cedera kepala “fokal” dan “menyebar” sebagai kategori cedera kepala berat pada upaya untuk menggambarkan hasil yang lebih khusus. Cedera fokal diakibatkan dari kerusakan fokal yang meliputi kontusio serebral dan hematom intraserebral, serta kerusakan otak sekunder yang disebabkan oleh perluasan massa lesi, pergeseran otak atau hernia. Cedera otak menyebar dikaitkan dengan kerusakan yang menyebar secara luas dan terjadi dalam empat bentuk yaitu: cedera akson menyebar, kerusakan otak hipoksia, pembengkakan otak menyebar, hemoragi kecil multipel pada seluruh otak. Jenis cedera ini menyebabkan koma bukan karena kompresi pada batang otak tetapi karena cedera menyebar pada hemisfer serebral, batang otak, atau dua-duanya.


E. Manifestasi Klinis
  • Hilangnya kesadaran kurang dari 30 menit atau lebih
  • Kebungungan
  • Iritabel
  • Pucat
  • Mual dan muntah
  • Pusing kepala
  • Terdapat hematoma
  • Kecemasan
  • Sukar untuk dibangunkan
  • Bila fraktur, mungkin adanya ciran serebrospinal yang keluar dari hidung (rhinorrohea) dan telinga (otorrhea) bila fraktur tulang temporal.

F. Komplikasi
  • Hemorrhagie
  • Infeksi
  • Edema
  • Herniasi

G.Pemeriksaan Penunjang
  • Laboratorium: darah lengkap (hemoglobin, leukosit, CT, BT)
  • Rotgen Foto
  • CT Scan
  • MRI

H.Penatalaksanaan
  • Secara umum penatalaksanaan therapeutic pasien dengan trauma kepala adalah sebagai berikut:
  • Observasi 24 jam
  • Jika pasien masih muntah sementara dipuasakan terlebih dahulu.
  • Berikan terapi intravena bila ada indikasi.
  • Anak diistirahatkan atau tirah baring.
  • Profilaksis diberikan bila ada indikasi.
  • Pemberian obat-obat untuk vaskulasisasi. 
  • Pemberian obat-obat analgetik. 
  • Pembedahan bila ada indikasi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar