Minggu, 26 Agustus 2012

KANKER PAYUDARA (CA MAMAE)


MAKALAH
LAPORAN PENDAHULUAN PADA PASIEN DENGAN 
KANKER PAYUDARA ( CA MAMAE) 
Created by : Mas Irul




Dokter mungkin melakukan mastektomi total untuk mengurangi risiko kanker payudara.
Hal ini dapat mengurangi, tetapi tidak menghilangkan risiko kanker payudara. Banyak faktor risiko, seperti gen dan riwayat keluarga, tidak bisa dikontrol.
Namun, makan makanan yang sehat dan membuat beberapa perubahan gaya hidup dapat mengurangi kesempatan Anda secara keseluruhan terkena kanker.

A.  Pengertian.
Kanker payudara adalah :
  • Suatu keadaan di mana sel kehilangan kemampuannya dalam mengendalikan kecepatan pembelahan dan pertumbuhannya.
  • Normalnya, sel yang mati sama dengan jumlah sel yang tumbuh. Apabila sel tersebut sudah mengalami malignansi/ keganasan atau bersifat kanker maka sel tersebut terus menerus membelah tanpa memperhatikan kebutuhan, sehingga membentuk tumor atau berkembang “tumbuh baru” tetapi tidak semua yang tumbuh baru itu bersifat karsinogen. (Daniele gale ).

B.   Insiden Kasus
    Setiap tahun di diagnosis 183.000 kasus baru kanker payudara di amerika serikat. Bukan hanya kanker payudara saja lebih banyak mengenai wanita dari pada pria. Pada usia 85 satu dari sembilan wanita akan mengalami kanker payudara. Kemampuan pasien yang di diagnosis kanker payudara bertahan hidup masih mencapai 5 tahun sejak awal di diagnosis kanker payudara sekitar 93 %. Jika kanker telah menyebar secara regional saat di diagnosis kemampuan bertahan hidup selama 5 tahun menjadi 72 % dan untuk seseorang dengan metastasis yang luas saat di diagnosis kemampuan bertahan hidupnya hanya 18 %.

C.  Faktor-faktor resiko
     Faktor resiko untuk kanker payudara meliputi:
  • Usia di atas 40 tahun.
  • Ada riwayat kanker payudara pada individu atau keluarga.
  • Menstruasi pada usia yang muda/ usia dini.
  • Manopause pada usia lanjut.
  • Penggunaan esterogen eksogen dengan jangka panjang.
  • Riwayat penyakit fibrokistik.
  • Kanker endometrial, ovarium atau kanker kolon.
  • Akan tetapi hanya 25 % wanita yang mengalami kanker payudara mempunyai beberapa faktor resiko ini. Karena itu salah satu faktor resiko yang paling penting adalah sangat sederhana yaitu wanita. Beberapa penelitian telah menunjukkan hubungan diet di antara masukan tinggi lemak, kegemukan dan terjadinya kanker payudara, tetapi hubungan ini belum di ciptakan secara pasti.
  •  
    Faktor resiko yang lain :
  • Penggunaan alkohol - Minum lebih dari 1 - 2 gelas alkohol sehari dapat meningkatkan risiko untuk kanker payudara.
  • Saat kelahiran bayi - Wanita yang tidak pernah memiliki anak atau yang telah mereka hanya setelah usia 30 memiliki peningkatan risiko untuk kanker payudara. Menjadi hamil lebih dari sekali atau menjadi hamil pada usia dini mengurangi risiko kanker payudara.
  • DES - Perempuan yang mengambil dietilstilbestrol (DES) untuk mencegah keguguran mungkin memiliki peningkatan risiko kanker payudara setelah usia 40. Obat ini diberikan kepada para wanita di tahun 1940-an - 1960-an.
  • Terapi penggantian hormon (HRT) - Anda memiliki risiko lebih tinggi untuk kanker payudara jika Anda telah menerima terapi penggantian hormon dengan estrogen selama beberapa tahun atau more.Obesity - Obesitas telah dikaitkan dengan kanker payudara, walaupun link ini kontroversial. Teorinya adalah bahwa wanita gemuk menghasilkan lebih banyak estrogen, yang dapat memicu perkembangan kanker payudara.
  • Radiasi - Jika Anda menerima terapi radiasi sebagai seorang anak atau orang dewasa muda untuk mengobati kanker daerah dada, Anda memiliki risiko lebih tinggi untuk mengembangkan kanker payudara. Semakin muda Anda memulai radiasi tersebut dan semakin tinggi dosis, semakin tinggi risiko Anda - terutama jika radiasi diberikan selama pengembangan payudara.
  • Implan payudara, menggunakan antiperspirant, dan memakai bra underwire tidak meningkatkan risiko untuk kanker payudara. Tidak ada bukti hubungan langsung antara kanker payudara dan pestisida.

D.      Tanda dan Gejala


  • Fase awal kanker payudara asimptomatik (tanpa ada tanda dan gejala). Tanda awal yang paling umum terjadi adalah adanya benjolan atau penebalan pada payudara. Kebanyakan  90 % ditemukan oleh wanita itu sendiri, akan tetapi di temukan secra kebetulan, tidak dengan menggunakan pemeriksaan payudara sendiri (sarari), karena itu yayasan kanker menekankan pentingnya melakukan sarari.
  • Tanda dan gejal lanjut dari kanker payudara  meliputi kulit sekung (lesung), retraksi atau deviasi putting susu, dan nyeri, nyeri tekan atau rabas khususnya berdarah, dari putting. Kulit Peau d’ orange, kulit tebal dengan pori-pori yang menonjol sama dengan kulit jeruk, dan atau ulserasi pada payudara keduanya merupakan tanda lanjut dari penyakit.
  • Tanda dan gejala metastasis yang luas meliputi nyeri pada daerah bahu, pinggang, punggung bagian bawah, atau pelvis, batuk menetap, anoreksi atau berat badan yang turun, gangguan pencernaan, pusing,  penglihatan yang kabur dan sakit kepala.
E.  Pengobatan kanker payudara primer
  • Pengobatan kanker payudara di dasarkan atas tahap penyakit dan beberpa faktor lain. Wanita saat ini lebih banyak mempunyai pilihan dalam pengobatan kanker payudara dari pada sebelumnya. Pengobatan kanker payudara biasanya meliputi kombinasi pembedahan, kemoterapi dan terapi radiasi
  • Tahap awal dari kanker payudara seringkali dapat sembuhn total dengan hanya di lakukan pembedahan saja.
  • Tahap radiasi dapat di gunakan sebagai pengobatan primer untuk kanker payudara tahap 1 dan 2. Efek samping yang segera muncul dari pengobatan ini adalah reaksi kulit.
  • kemoterapi yang menggunakan agen antineoplasma dan obat hormonal memegang peranan penting dalam pengobatan kanker. 
       Pengobatan kanker dapat lokal atau sistemik.
  • Pengobatan lokal hanya melibatkan daerah penyakit. Radiasi dan pembedahan merupakan bentuk pengobatan lokal.
  • Pengobatan sistemik mempengaruhi seluruh tubuh. Kemoterapi adalah jenis pengobatan sistemik.
  • Kebanyakan wanita menerima kombinasi dari perawatan. Untuk wanita dengan stadium I, II, atau III kanker payudara, tujuan utama adalah untuk mengobati kanker dan mencegahnya dari kembali (curing). Untuk wanita dengan kanker stadium IV, tujuannya adalah untuk memperbaiki gejala dan membantu mereka hidup lebih lama. Dalam kebanyakan kasus, stadium IV kanker payudara tidak dapat disembuhkan.
  • Tahapan pengobatan Kanker payudara
  1.  Tahap 0 dan DCIS - Lumpectomy ditambah radiasi atau mastektomi adalah pengobatan standar. Ada beberapa kontroversi tentang bagaimana cara terbaik untuk mengobati DCIS.
  2. Tahap I dan II - Lumpectomy ditambah radiasi atau mastektomi dengan semacam pengangkatan kelenjar getah bening adalah pengobatan standar. Terapi hormon, kemoterapi, dan terapi biologis juga mungkin dianjurkan setelah operasi.
  3. Tahap III - Perawatan melibatkan operasi, kemungkinan diikuti dengan kemoterapi, terapi hormon, dan terapi biologis.
  4. Tahap IV - Perawatan mungkin melibatkan pembedahan, radiasi, kemoterapi, terapi hormonal, atau kombinasi dari perawatan ini.
    Setelah pengobatan, beberapa wanita akan terus menggunakan obat-obatan seperti tamoxifen untuk jangka waktu. Semua wanita akan terus memiliki tes darah, mammogram, dan tes lain setelah pengobatan.Wanita yang telah menjalani  mastektomi mungkin memiliki operasi rekonstruksi payudara, baik pada saat yang sama dengan mastektomi atau lambat.
           
    Pemeriksaan penunjang diagnosa

  • Payudara MRI untuk membantu lebih baik mengidentifikasi benjolan payudara atau mengevaluasi perubahan abnormal pada mammogram
  • Payudara USG untuk menunjukkan apakah benjolan tersebut padat atau berisi cairan
  • Payudara biopsi, menggunakan metode seperti aspirasi jarum, USG-dipandu, stereotactic, atau terbuka
  • CT scan untuk melihat apakah kanker telah menyebar
  • Mamografi untuk menyaring kanker payudara atau membantu mengidentifikasi benjolan payudara
  • PET scan
  • Sentinal biopsi kelenjar getah bening untuk melihat apakah kanker telah menyebar

 


    F.   Komplikasi
    • Komplikasi dari kanker payudara adalah metastase ke tulang, jika hal itu terjadi di tulang belakang maka akan terjadi kompresi medula spinalis.
    Harapan (prognosis)
    Setelah dilaksanakan perawatan akan membantu orang dengan kanker payudara untuk hidup lebih lama daripada sebelumnya. Namun, tanpa perawatan pun, kanker payudara dapat menyebar ke bagian lain dari tubuh. Kadang-kadang, kanker kembali bahkan setelah seluruh tumor diangkat dan kelenjar getah bening Seberapa baik setelah dirawat untuk kanker payudara tergantung pada banyak hal. Kanker bisa berkembang lagi. Faktor lain yang digunakan untuk menentukan risiko kambuh dan kemungkinan pengobatan yang berhasil meliputi:
    • Lokasi tumor dan seberapa jauh ia telah menyebar
    • Apakah tumor adalah hormon reseptor-positif atau negatif-
    • Tumor penanda, seperti HER2
    • Ekspresi gen
    • Tumor ukuran dan bentuk
    • Tingkat pembelahan sel atau seberapa cepat tumor tumbuh 
    Setelah dilaksanakannya tindakan bedah maupun kemotherapi perlu adanya suatu usaha untuk mencegah kekambuhan salah satunya adalah dengan pengaturan diet. Saran terbaik adalah untuk makan diet seimbang dan hindari fokus pada satu makanan "melawan kanker". Pedoman diet American Cancer Society untuk pencegahan kanker merekomendasikan bahwa orang:

    • Pilih makanan dan ukuran porsi yang mempromosikan berat badan yang sehat
    • Pilih biji-bijian bukan produk biji-bijian olahan
    • Makan 5 atau lebih porsi buah dan sayuran setiap hari
    • Batasi diproses dan daging merah dalam diet
    • Batasi konsumsi alkohol untuk satu gelas per hari (wanita yang berada pada risiko tinggi untuk kanker payudara harus mempertimbangkan tidak minum alkohol sama sekali)
    G. Asuhan Keperawatan Pada Klien Dengan Gagal Jantung
    1.    Pengkajian
    a.    Aktivitas dan istirahat
    • Kelemahan, kelelahan, ketidakmampuan untuk tidur.
    b.    Sirkulasi
    • Palpitasi, nyeri dada, perubahan tekanan darah.
    c.    Eliminasi
    • Perubahan dalam eliminasi defekasi juga miksil.
    d.   Nutrisi
    • Mual, kehilangan nafsu makan, penurunan turgor kulit, muntah dan perubahan berat badan.
    e.    Neoru sensori
    • Nyeri kepala yang hebat, syncope.
    f.     Kenyamanan
    • Timbulnya nyeri dada.
    g.    Respirasi

    • Riwayat merokok, terpapar asbes.
    h.    Interaksi sosial
    • Stress, kesulitan dalam beradaptasi dengan stresor, emosi yang tak terkontrol.
    i.      Pengetahuan
    • Riwayat di dalam keluarga ada yang menderita kanker payudara.
    j.      Studi diagnostik
    • CT Scan: Untuk mengidentifikasi dari adanya metastase.
    • Biopsi: dilakukan untuk memastikan diagnosa.
    • Tumor marker: Cardiogenic embrionic antigen (CEA), Prostate spesifik antigen (PSA).
    • Rontgen dada: mungkin di dapatkan adanya metastase ke thorak.

    2.    Diagnosa keperawatan dan rencana tindakan
    a.    Keletihan berhubungan dengan proses penyakit kanker payudara, anemia, radiasi Tujuan:
    Setelah dilakukan tindakan keperawatan klien di harapkan mampu menunjukan adanya peningkatan stamina tubuh dengan beristirahat sesuai kebutuhan dan meminimalakan efek keletihan karena activity daily life.
    Rencana:
    1. Kaji pola kelelahan (keletihan)/ pola istirahat pasien.
    2. Anjurkan pada pasien untuk mempertahankan pola tidur/ aktivitas atau istirahat normal yang mungkin.
    3. Anjurkan pada pasien untuk mengekspresikan perasaan mengenai keterbatasan yang ada.
    4. Anjurkan pada pasien untuk merencanakan waktu istirahat sesuai dengan kebutuhan.
    5. Anjurkan pada pasien untuk melakukan kegiatan ringan pada siang hari.
    6. Bantu pasien dalam melakukan kegiatan aktivitas sehari-hari.
    7. Bantu pasien dalam pemenuhan kebutuhan nutrisiyang adekuat.
    8. Jelaskan pada pasien dan keluarga bahwa keletihan merupakan efek dari BRM.
    b.    Resiko terjadinya kerusakan kulit berhubungan dengan efek samping dari terapi radiasi
    Tujuan: kulit tetap baik/ normal.
    Rencana:
    1. Kaji integritas kulit.
    2. Kaji kulit terhadap ruam/ gatal-gatal, kekeringan dan perubahan warna.
    3. Gunakan tempat tidur dengan linen yang rata.
    4. Jaga linen tempat tidur agar tetap bersih dan kering.
    5. Berikan pelembab pada kulit.
    6. Bantu pasien untuk melakukan higyene perseorangan secara teratur.
    7. Kolaborasi dalam pemberian obat topikal: agen anti pruritus.
    8. Anjurkan pasien untuk melakukan ambulasi atau mobilisasi seaktif mungkin selama dalam perawatan.

    c. Kurang pengetahuan tentang terapi radaiasi pada kanker payudara berhubungan dengan kurangnya informasi tentang penatalaksanaan
    Tujuan: Pasien dapat mendiskusikan efek samping yang mungkin dari pebatalaksanaan radaiasi dada dan bagaimana mengatasinya jika hal tersebut terjadi.
    Rencana:
    1. Kaji pengetahuan pasien tentang perenacaan penangnangan terapi radiasi dan efek samping yang mungkin terjadi.
    2. Beritahu pasien dan keluarga mengenai kapan pengobatan tersebut akan di lakukan.
    3. Jelaskan pada pasien hal yang bisa terjadi akibat radiasi yaitu: rambut rontok, kulit menjadi lebih hitam(pada lokasi penyinaran) dan limfedema.
    4. Insttruksi kepada pasien dan keluarga tentang hal yang dapat di lakukan untuk mengatasi hal tersebut.
    5. Berikan informasi tersebut secara tertulis.
    6. Anjurkan pada pasien untuk tidak mengkonsumsi obat yang di jual secara bebas kecuali atas petunjuk dokter.



      Tidak ada komentar:

      Posting Komentar