Sabtu, 20 Juli 2013

LP OKSIGENASI

LAPORAN PENDAHULUAN PADA PASIEN DENGAN KEBUTUHAN OKSIGENASI
BY : M a s  I r u l





BAB I
KONSEP DASAR


A. PENGERTIAN KEBUTUHAN OKSIGENASI
  • Kebutuhan oksigenasi merupakan kebutuhan dasar manusia yang digunakan untuk kelangsungan metabolisme sel tubuh mempertahankan hidup dan aktivitas berbagai organ dan kehidupan sel ( Kebutuhan dasar manusia ; 2 ).

B. SISTEM TUBUH YANG BERPERAN DALAM OKSIGENASI
  • Sistem tubuh yang berperan dalam kebutuhan oksigenasi terdiri atas saluran pernafasan bagian atas ( hidung, faring, laring, dan epiglottis ) dan bagian bawah ( trachea, bronchus, bronkiolus, dan paru ).
C. PROSES OKSIGENASI
     Proses pemenuhan kebutuhan oksigenasi tubuh terdiri atas 3 tahap, yaitu
  • Ventilasi    : proses keluar dan masuknya oksigen dari atmosfer ke dalam alveoli atau dari alveoli ke atmosfer.
  • Difusi Gas : pertukaran antara oksigen di alveoli dengan kapiler paru dan CO2 di kapiler dengan alveoli
  • Transportasi Gas : proses pendistribusian O2 kapiler ke jaringan tubuh dan CO2 jaringan tubuh ke kapiler.
D.    FAKTOR- FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBUTUHAN OKSIGENASI
  1. Saraf Otonomik
  2. Hormon dan obat. Semua hormone dapat melebarkan pelebaran saluran pernafasan.Obat yang tergolong parasimpatis dapat melebarkan saluran nafas sedangkan obat yang tergolong beta non selektif dapat mempersempit nafas. 
  3. Alergi pada saluran nafas. Banyak factor yang dapat menimbulkan alergi. Faktor – faktor ini menyebabkan bersin, bila terdapat rangsangan di daerah nasal. Batuk, bila di saluran  pernafasan di bagian atas. Boronkokontriksi pada asama bronkhiale dan rhinitis bila terdapat di saluran pernafasan bagian bawah.
  4. Perkembangan. Tahap perkembangan anak dapat mempengaruhi jumlah kebutuhan aksigenasi, karena usia organ dalam tubuh berkembang seiring dengan perkembangan usia. 
  5. Lingkungan. Kondisi lingkungan dapat mempengaruhi kebutuhan oksigenasi seperti factor alergi, ketinggian tanah dan suhu.
  6. Perilaku. Faktor perilaku dapat mempengaruhi kebutuhan oksigenasi adlah dalamcara kita mengonsumsi makanan ( status nutrisi ), aktivitas dan merokok.

E.    Masalah Kebutuhan Oksigenasi
a.    Hipoksia
  • Merupakan kondisi tidak tercukupinya pemenuhan kebutuhan oksigen dalam tubuh akibat defisiensi oksigen atau peningkatan penggunaan oksigen dalam tingkat sel , ditandai dengan adanya warna kebiruan pada kulit ( sianosis ).
b.    Perubahan pola pernafasan
  1. Tachipnea : pernafasan yang memiliki frekuensi lebih dari 24 x / menit.
  2. Bradypnea : pernafasan yang lambat dan kurang dari 10 x / menit.
  3. Hyperventilasi : cara tubuh dalam mengompensasi peningkatan jumlah oksigen dalam paru agar pernafasan lebih cepat dan dalam.
  4. Kusmaul : pola pernafasan yang cepat dan dangkal.
  5. Hipoventilasi : upaya tubuh dalam mengeluarkan CO2 dengan cukup yang dilakukan pada saat ventilasi alveolar serta tidak cukupnya penggunaan O2.
  6. Dispnea : perasaan sesak dan berat saat bernafas.
  7. Orthopnea : kesulitan bernafas kecuali dalam posisi duduk dan berdiri.
  8. Cheyne stokes : siklus amplitudonya mula- mula naik, turun, berhenti, kemudian mulai dari siklus awal.
  9. Pernafasan paradoksial : pernafasan yang ditandai dengan pergerakan dinding paru yang berlawanan arah dari keadaan norma.
  10. Biot : pernafasan dengan irama yang mirip dengan cheyne stokes.
  11. Stridor : pernafasan bising yang terjadi karena penyempitan pada saluran pernafasan.
c. Obstruksi jalan nafas ( bersihan jalan nafas )
  •    Kondisi pernafasan yang tidak normal akibat ketidak mampuan batuk secara efektif.
d.    Pertukaran gas
  •    Kondisi penurunan gas baik O2 maupun CO2 antara alveoli paru dan system vascular.
F.    PENGKAJIAN OKSIGENASI
1. Riwayat Keperawatan
    Meliputi : ada atau tidaknya riwayat gangguan pernafasan seperti epistaksis, obstruksi nasal dan keadaan  
    lain yang menyebabkan gangguan pernafasan. Hal yang perlu diperhatikan dalam pengkajian keluhan / 
    gejala adalah keadaan infeksi kronis dari hidung sakit pada daerah sinus, otitis media, keluhan nyeri pada 
    tengggorokan, kenaikan suhu tubuh (380), sakit kepala, lemas, sakit perut, muntah- muntah ( pada anak- 
    anak ), faring berwarna merah dan adanya edema.
 
2. Pola Batuk dan Produksi Sputum
    Tahap ini dilakukan dengan cara menilai apakah batuk termasuk batuk kering keras dan kuat dengan 
    suara mendesing, berat dan berubah- ubah seperti kondisi pasien yang mengalami penyakit kanker . 
    Pengkajian sputum dilakukan dengan cara memeriksa warna, kejernihan dan apakah bercampur darah 
    terhadap sputum yang dikeluarkan oleh pasien.
 
3. Sakit Dada
    Dilakukan untuk mengetahui bagian yang sakit , luas, intensitas, factor yang menyebabkan rasa sakit, 
    perubahan nyeri dada apabila posisi pasien berubah, serta ada / tidaknya hubungan antara waktu inspirasi 
    dan ekspirasi dengan rasa sakit.
 
4. Pengkajian Fisik
•    Inspeksi :
  1. Penentuan tipe jalan nafas.
  2. Penghitungan frekuensi pernafasan dalam waktu 1 menit.
  3. Pemeriksaan sifat pernafasan.
  4. Pengkajian irama pernafasan .
  5. Pengkajian terhadap dalam / dangkalnya pernafasan.
•    Palpasi Berguna untuk mendeteksi kelainan seperti nyeri, palpasi dilakukan untuk menentukan besar, 
      konsistensi, suhu, apakah dapat / tidak digerakan dari dasar.
•    Perkusi . Bertujuan untuk menilai normal / tidaknya suara perkusi paru.
•    Auskultasi . Bertujuan untuk menilai adanya suara nafas.
 
5.    Pemeriksaan laboratorium
   Selain pemeriksaan laboratorium, HB, leukosit, dll. Di lakukan secara rutin juga dilakukan pemeriksaan sputum guna melihat kuman dengan cara mikroskopis.
 
6.    Pemeriksaan diagnostic

  • •    Ronsen dada           
  • •    Fluoroskopi
  • •    Bronkografi
  • •    Angiografi
  • •    Endoskopi
  • •    Radio isotop
  • •    Mediastinoskopi


G.    DIAGNOSA KEPERAWATAN
1.    Bersihan Jalan Nafas Tidak efektif berhubungan dengan :

  • •    Produksi sekresi yang kental / berlebihan akibat penyakit infeksi.
  • •    Imobilisasi, status sekresi, batuk tidak efektif akibat penyakit system saraf.
  • •    Efek sedative dari obat pembedahan, trauma, nyeri, kelelahan, gangguan kognitif.
  • •    Depresi reflek batuk.
  • •    Penurunan O2 dalam udara inspirasi.
  • •    Berkurangnya mekanisme pembersihan silia dan respon peradangan.

2.    Pola Nafas Tidak Efektif, berhubungan dengan :

  • •    Penyakitinfeksi dari paru
  • •    Depresi pusat pernafasan
  • •    Lemahnya otot pernafasan
  • •    Turunnya ekspresi paru
  • •    Obstruksi trachea

3.    Kerusakan Pertukaran Gas, berhubungan dengan :

  • •    Perubahan suplai O2
  • •    Obstruksi saluran pernafasan
  • •    Adanya penumpukan cairan dalam paru
  • •    Atelektaktis
  • •    Bronkospasme
  • •    Adanya edema paru
  • •    Tindakan pembedahan paru

4.    Gangguan Perfusi Jaringan, berhubungan dengan :

  • •    Adanya perdarahan
  • •    Adanya edema
  • •    Imobilisasi
  • •    Menurunnya aliran darah
  • •    Vasokontriksi
  • •    Hipovolumik

Tidak ada komentar:

Posting Komentar