Jumat, 19 Juli 2013

KDM 1

KEBUTUHAN DASAR MANUSIA I
Konsep Manusia dan Kebutuhan Dasar.
By : Mas Irul

KONSEP MANUSIA
Konsep manusia dibagi menjadi dua bagian: Manusia sebagai makhluk holistik dan Manusia sebagai sistem

Manusia sebagai Makhluk Holistik
Manusia sebagai makhluk holistik mengandung pengertian, manusia makhluk yang terdiri dari unsur biologis, psikologis, sosial dan spritual, atau sering disebut juga sebagai makhluk biopsikososialspritual. Dimana, keempat unsur ini tidak dapat terpisahkan, gangguan terhadap salah satu aspek merupakan ancaman terhadap aspek atau unsur yang lain.

Manusia sebagai makhluk biologis, disebabkan karena:
  • - manusia terdiri dari gabungan sistem-sistem organ tubuh
  • - manusia mempertahankan hidup
  • - manusia tidak terlepas dari hukum alam (khususnya hukum perkembangan)
Manusia sebagai makhluk psikologis, karena:
  • - setiap individu memiliki kepribadian yang unik (sanguin, melankholik,dll)
  • - setiap individu memiliki tingkahlaku yang merupakan manifestasi dari kejiwaan
  • - setiap individu memiliki kecerdasan dan daya pikir
  • - setiap individu memiliki kebutuhan psikologis untuk mengembangkan kepribadian
Manusia sebagai Makluk sosial, karena:
  • - setiap individu hidup bersama dengan orang lain
  • - setiap individu dipengaruhi oleh kebudayaan
  • - setiap individu terikat oleh norma yang berlakuk dimasyarakat
  • - setiap individu dipengaruhi dan beradaptasi dengan lingkungan sosial
  • - setiap individu tidak dapat hidup sendiri perlu bantuam orang lain
Manusia sebagai makhluk Spritual karena:
  • - setiap individu memiliki keyakinan sendiri tentang adanya Tuhan
  • - setiap individu memiliki pandangan hidup, dan dorongan sejalan dengan keyakinan yang dipegangnya
Manusia sebagai Sistem
  • Manusia ditinjau sebagai sistem, artinya manusia terdiri dari beberapa unsur/sistem yang membentuk suatu totalitas; yakni sistem adaptif, sitem personal, sistem interpersonal, dan sistem sosial
Manusia sebagai sistem adaptif, disebabkan:
  • - Setiap individu dapat berubah
  • - setiap individu merespon terhadap perubahan
Manusia sebagai sistem personal, disebabkan:
  • - setiap manusia memiliki proses persepsi
  • - setiap manusia bertumbuh kembang
Manusia sistem interpersonal
  • - setiap manusia berinteraksi dengan yang lain
  • - setiap manusia memiliki peran dalam masyarakat
  • - setiap manusia berkomunikasi terhadap orang lain
Manusia sebagai sistem sosial
  • - setiap individu memiliki kekuatan dan wewenang dalam pengambilan keputusan dalam lingkungannya; keluarga, masyarakat, dan tempat kerja

HOMEOSTATIS dan HOMEODINAMIK
Homeostatis
Homeo statis ialah Pengaturan stabilitas dan adaptasi secara alamiah terhadap konsisi lingkungan sekitarnya secara terus menerus. Homeostatis terdiri dari homeostatis fisiologis dan psikologis.
Homeostatis fisiologis dikendalikan oleh sistem endokrin dan saraf otonom. Homeostatis fisiologis terjadi melalui proses pengaturan diri, kompensasi, umpan balik negatif, umpan balik ketidakseimbangan fisiologis.
  • Sisten Pengaturan diri: pengaturan fungsi tubuh secara otomatis yang terjadi pada orang sehat, contohnya pada sitem pencernaan.
  • Sistem kompensasi: reaksi tubuh terhadap ketidaknormalan yang terjadi didalamnya, misalnya saat lampu tiba-tiba mati maka mata akan dilatasi atau membesar untuk meningkatkan kemampuan visual terhadap gelap.
  • Sistem umpan balik negatif: makanisme penyimpangan tubuh dari keadaan normal.
  • Sistem umpan balik ketidakseimbangan fisiologis: Misalnya pada saat kita lari, maka jantung akan memompa / berdenyut lebih cepat untuk mengimbangi metabolisme yang lebih cepat.
Homeostasis psikologis berperan dalam keseimbangan emosional dan kesejahteraan mental yang didapat dari pengalaman hidup sehari-hari dan interaksi dengan orang lain, dan dipengaruhi oleh norma dan adat istiadat masyarakat. contohnya ialah menangis ketika orang lain kedukaan, tertawa ketika orang lain sedang bercerita sesuatu yang lucu.

Proses homeostatis dapat digambarkan sebagai berikut:
Homeodinamik
Homeodinamik ialah proses pertukaran energi secara terus menerus antara manusia dan tempat tinggalnya. Pada proses ini manusia berinteraksi dan menyesuaikan diri dengan lingkungan untuk bertahan hidup.
Homeodinamik mengikuti prinsip integralitas, resonansi, dan helicy
  1. Prinsip integralitas, prinsip dasar hubungan antara manusia dan lingkungannya yang tidak dapat dipisahkan. Perubahan proses kehidupan ini terjadi secara kontinu karena adanya interaksi yang saling mempengaruhi antara manusia dengan lingkungannya.
  2. Prinsip resonansi, yaitu prinsip bahwa proses kehidupan manusia selalu berirama dan frekuensinya bervariasi, mengingat manusia memiliki pengalaman beradaptasi dengan lingkungan
  3. Prinsip helicy, yaitu prinsip bahwa setiap perubahan dalam proses kehidupan manusia berlangsung bertahap dan terdapat hubungan antara manusia dan lingkungan.

KONSEP KEBUTUHAN DASAR MANUSIA

Kebutuhan dasar manusia ialah unsur-unsur yang dibutuhkan oleh manusia untuk mempertahankan keseimbangan fisiologis dan psikologis untuk mempertahankan kehidupan dan kesehatan.
Menurut Abraham Maslow dalam Teori Hierarki Kebutuhan menyatakan bahwa setiap manusia memiliki lima kebutuhan dasar:
  • 1. kebutuhan flsiologis (makan, minum, pakaian),
  • 2. keamanan,
  • 3. cinta,
  • 4. harga diri, dan
  • 5. aktualisasi diri

Ciri kebutuhan dasar manusia
  • setiap manusia pada dasarnya memiliki kebutuhan yang sama namun kebutuhan tersebut dirubah sesuai kultur dan keadaan
  • setiap manusia memenuhi kebutuhannya sesuai dengan prioritas/ yang lebih penting
  • setiap orang dapat merasakan adanya kebutuhan dan meresponnya dengan berbagai cara
  • kegagalan dalam memenuhi kebutuhan menghasilkan ketidakseimbangan
  • kebutuhan dapat membuat seseorang berpikir dan bergumul memenuhi rangsangan internal dan eksternal
  • kebutuhan saling berkaitan dengan beberapa kebutuhan yang tidak terpenuhi akan mempengaruhi kebutuhan lainnya.

FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBUTUHAN DASAR MANUSIA
Kebutuhan dasar manusia dipengaruhi oleh:

  1. Penyakit.Penyakit menyebabkan perubahan dalam memenuhi kebutuhan, baik secara fisiologis maupun psikologis, karena fungsi organ tertentu memerlukan kebutuhan yang lebih besar dari biasanya.
  2. Hubungan keluarga. Hubungan yang baik antara anggota keluarga dapat meningkatkan pemenuhan kebutuhan dasar karena saling percaya, dan kebahagiaan.
  3. Konsep dir. konsep diri yang positif memberikan makna dan keutuhan (wholeness) bagi seseorang. Orang yang optimis mudah berubah, mudah mengenali kebutuhan dan mengembangkan cara hidup yang sehat, sehingga kebutuhan dasarnya terpenuhi dengan mudah
  4. Tahap Perkembangan. Setiap tahap perkembangan memiliki kebutuhan dasar yang berbeda-beda karena setiap organ tubuh mengalami kematangan yang berbeda.

PENDAPAT BEBERAPA AHLI TENTANG MODEL KEBUTUHAN DASAR MANUSIA

Virginia Henderson
Virginia Henderson (dalam Potter dan Perry, 1997) membagi kebutuhan dasar
manusia ke dalam 14 komponen berikut:
  1. Bernapas secara normal.
  2. Makan dan minum yang cukup.
  3. Eliminasi (buang air besar dan kecil).
  4. Bergerak dan mempertahankan postur yang diinginkan.
  5. Tidur dan istirahat.
  6. Memilih pakaian yang tepat.
  7. Mempertahankan suhu tubuh dalam kisaran normal dengan menycsuaikan pakaian yang dikenakan dan memodifIkasi lingkungan.
  8. Menjaga kebersihan diri dan penampilan.
  9. Menghindari bahaya dari lingkungan dan menghindari membahayakan orang lain.
  10. Berkomunikasi dengan orang lain dalam mengekspresikan emosi, kebutuhan, kekhawatiran, dan opini.
  11. Beribadah sesuai dengan agama dan kepercayaan.
  12. Bekerja sedemikian rupa sebagai modal untuk membiayai kebutuhan hidup.
  13. Bermain atau berpartisipasi dalam berbagai bentuk rekreasi.
  14. Belajar, mencmukan, atau memuaskan rasa ingin tahu yang mengarah pada perkembangan yang normal, kesehatan, dan penggunaan fasilitas kesehatan yang tersedia.

Jean Waston
Jean Waston membagi kebutuhan dasar manusia ke dalam 2 peringkat utama,
  1. kebutuhan yang tingkatnya lebih rendah (lower order needs) dan
  2. kebutuhan yang tingkatnya lebih tinggi (higher order needs).

Abraham Maslow
Teori hierarki kebutuhan dasar manusia yang dikemukakan Abraham Maslow (dalam Potter dan Perry, 1997) dapat dikembangkan untuk menjelaskan kebutuhan dasar manusia sebagai berikut:
  1. Kebutuhan Fisiologis merupakan kebutuhan paling dasar, oksigen, cairan (minuman), nutrisi (makanan), keseimbangan suhu tubuh, eliminasi, tempat tinggal, istirahat dan tidur, serta kebutuhan seksual.
  2. Kebutuhan rasa aman dan perlindungan: perlindungan fisik dan perlindungan psikologis.- Perlindungan fisik, perlindungan atas ancaman terhadap tubuh atau hidup: Ancaman tersebut dapat berupa penyakit, kecelakaan, bahaya dan lingkungan, dan sebagainya.- Perlindungan psikologis, perlindungan atas ancaman dari pengalaman yang baru dan asing. Misalnya, kekhawatiran yang dialami seseorang ketika masuk sekolah pertama kali karena merasa terancam oleh keharusan untuk berinteraksi dengan orang lain, dan sebagainya.
  3. Kebutuhan rasa cinta serta rasa memiliki dan dimiliki, antara lain memberi dan menerima kasih sayang, mendapatkan kehangatan keluarga, memiliki sahabat, diterima oleh kelompok sosial, dan sebagainya.
  4. Kebutuhan akan harga diri maupun perasaan dihargai oleh orang lain. Kebutuhan ini terkait dengan keinginan untuk mendapatkan kekuatan, meraih prestasi, rasa pcrcaya diri, dan kemerdekaan diri. Selain itu, orang juga memerlukan pengakuan dari orang lain.
  5. Kebutuhan aktualisasi diri, kebutuhan tertinggi dalam hierarki Maslow, berupa kebutuhan untuk berkontribusi pada orang lain/lingkungan serta mcncapai potensi diri sepenuhnya


Suhu Tubuh Manusia

Pemeriksaan suhu digunakan untuk menilai kondisi metabolisme di dalam tubuh, dimana tubuh menghasilkan panas secara kimiawi melalui metabolisme.
Keseimbangan suhu tubuh diatur oleh hipotalamus
Produksi panas dalam tubuh manusia diakibatkan oleh:
  • 1. Metabolisme: metabolisme basal menghasilkan panas yang diproduksi tubuh saat istirahat.
  • 2. Gerakan volunter: aktivitas otot selama latihan membutuhkan tambahan energi
  • 3. Menggigil: respon tubuh terhadap suhu yang berbeda dalam tubuh
Pembuangan atau pengeluaran panas dapat terjadi melalui proses:
  • 1. Radiasi: proses pengeluaran panas melalui gelombang elektromagnet
  • 2. Konveksi: proses penyebaran panas karena gesekan antara daerah yang kepadatannya tidak sama
  • 3. Evaporasi: proses perubahan cairan menjadui uap
  • 4. Konduksi: proses pemindahan panas kepada objek lain melalui kontak langsung.

Faktor yang mempengaruhi suhu tubuh:
  1. Usia. Pada saat lahir, mekanisme kontrol suhu masih imatur. Produksi panas meningkat seiring dengan pertumbuhan bayi memasuki masa anak-anak. regulasi suhu akan normal setelah anak mencapai pubertas.Lansia sensitif terhadap suhu yang ekstrem akibat turunnya mekanisme kontrol suhu (terutama kontrol vasomotor), penurunan jumlah jaringan subkutan, penurunan aktivitas kelenjar keringat, penurunan metabolisme
  2. Olahraga. aktivitas otot memerlukan peningkatan suplai darah dan metabolisme lemak dan karbohidrat.
  3. Kadar Hormon. suhu tubuh wanita lebih fluktuatif dibandingkan pria
  4. Irama sirkardian. suhu tubuh berubah secara normal 0,5-1 derajat Celcius selama periode 24 jam. suhu tubuh rendah antara pukul 01:00 dan 04:00 dini hari.
  5. Stres. stress fisik dan emosi meningkatkan suhu tubuh melalui stimulasi hormonal dan persyarafan
  6. Lingkungan. mekanisme kontrol suhu tubuh akan dipengaruhi oleh suku disekitar.

Suhu tubuh akan terganggu akibat:
  1. Demam: mekanisme pengeluran panas tidak mampu mengimbangi produksi panas. Demam terjadi karena perubahan set point hipotalamus
  2. Kelelahan akibat panas: terjadi apabila diaforesis yang banyak mengakibatkan kehilangan cairan dan elektrolit secara berlebih.
  3. Hipertermia: peningkatan suhu tubuh sehubungan dengan ketidakmampuan tubuh untuk mengeluarkan panas.
  4. Heat stroke: terpapar oleh panas dalam jangka yang cukup lama.
  5. Hipotermia: pengeluaran panas akibat terpapar suhu dingin.

Kita dapat mengukur suhu tubuh pada tempat-tempat berikut:
  1. ketiak/ axilae: termometer didiamkan selama 10-15 menit
  2. anus/ dubur/ rectal: termometer didiamkan selama 3-5 menit
  3. mulut/ oral: termometer didiamkan selama 2-3 menit

Adapun suhu tubuh normal menurut usia dapat dilihat pada tabel berikut:
Usia Suhu (derajat celcius)
  • 3 bulan 37,5
  • 6 bulan 37,5
  • 1 tahun 37,7
  • 3 tahun 37,2
  • 5 tahun 37
  • 7 tahun 36,8
  • 9 tahun 36,7
  • 11 tahun 36,7
  • 13 tahun 36,6
  • Dewasa 36,4
  • > 70 Tahun 36,0

Tekanan Darah Manusia

Pemeriksaan tekanan darah merupakan indikator dalam menilai fungsi kardiovaskular
Tekanan darah adalah kekuatan lateral pada dinding arteri akibat dorongan atau tekanan jantung.
Ada dua macam tekanan jantung, yaitu:
  1. Tekanan Sistolik. tekanan maksimum pada dinding arteri yang terjadi ketika bilik kiri jantung memompa darah melalui klep aortik ke aorta; tekanan atas
  2. Tekanan Diastolik. pada titik terendah, tekanan yang konsisten terdapat di dinding arteri, tekanan saat jantung beristirahat di antara pemompaan

Tekanan darah dapat berubah-ubah, dipengaruhi oleh;
  1. Tolakan perifer. sistem peredaran darah yang memiliki sistem tekanan tertinggi (pada arteria) dan sistem tekanan darah terendah (pada kapiler dan vena), diantara keduanya terdapat arteriola dan pembuluh otot uang sangat halus.
  2. Curah jantung. volume darah yang dipompakan jantung (volume sekuncup) selama 1 menit
  3. Volume darah. bertambahnya darah menyebabkan besarnya tekanan pada arteri
  4. Viskositas/ kekentalan darah. perbandingan antara sel darah dan plasma
  5. Elastisitas arteri. jika tekanan meningkat, diameter dinding pembuluh darah meningkat untuk menyesuaikan terhadap naiknya tekanan
Pemeriksaan tekanan darah dapat dilakukan dengan cara:
  1. Metode langsung. metode dengan menggunakan kanula / jarum yang dimasukkan kedalam pembuluh darah yang dihubungkan dengan manometer.
  2. Metode tidak langsung. metode dengan menggunakan sphygmomanometer. pengukuran ini dilakukan dengan dua cara, yaitu:
  • Palpasi: mengukur tekanan sistolok
  • Auskultasi: dapat mengukur tekanan sistolik dan tekanan diastolik dengan menggunakan stetoskop

Pada saat memeriksa tekanan darah, selain mencantumkan hasil, perlu juga dicatatkan posisi atau keadaan saat pemeriksaan (tidur, duduk, berbaring, atau menangis). Posisi atau keadaan ini dapat mempengaruhi tekanan darah.

Tekanan darah normal menurut usia:
Umur tekanan sistolik / tekana diastolik (mmHg)
  • 1 bulan 86/54
  • 6 bulan 90/60
  • 1 tahun 96/65
  • 2 tahun 99/65
  • 4 tahun 99/65
  • 6 tahun 100/65
  • 8 tahun 105/60
  • 10 tahun 110/60
  • 12 tahun 115/60
  • 14 yahun 118/60
  • 16 tahun 120/65

Tabulasi kategori ukuran tekanan darah
Kategori tekanan sistolik tekanan diastolik
  • Hipotensi <=90> <=60>
  • Normal 90-119 60-79
  • Hipertensi fase 1 120-139 80-89
  • Hipertensi fase 2 140-159 90-99
  • hipertensi fase 3 >=160 >=100

Nadi dan Pola Nadi
Denyut nadi merupakan denyutan atau dorongan yang terjadi akibat proses pemompaan jantung. Denyut nadi tidak selamanya konstan, kecepatan dan jumlah denyut nadi dipengaruhi oleh perubahan kecepatan jantung terhadap rangsangan yang ditimbulkan oleh sistem saraf simpatis dan parasismpatis.
Besarnya rangsangan simpatis dipengaruhi oleh:
  • - rasa cemas
  • - emosi
  • - rasa takut
  • - dan marah

Rangsangan saraf simpatis mempercepat laju denyut nadi, sedangkan rangsangan saraf parasimpatis memperlambat denyut nadi. Pemeriksaan denyut nadi baik dilakukan pada posisi tidur dan istirahat.
Kita perlu mengetahui frekuensi nadi menurut umur untuk menentukan normal tidaknya denut nadi orang tersebut. Berikut ini adalah tabel rata-rata denyut nadi menurut umur.
Umur Jumlah Nadi (n kali / Menit)
  • baru lahir 120-160
  • 1-12 bulan 80-140
  • 1-2 tahun 80-130
  • 2-6 tahun 75-120
  • 6-12 tahun 75-110
  • 12-dewasa 60-100
  • Usia lanjut 60-70
Jika kita melakukan pemeriksaan nadi, biasanya dilanjutkan dengan pemeriksaan denyut jantung, untuk mengetahui ketidak normalan denyut nadi terhadap denyut jantung. Dibawah ini adalah pola nadi
Pola nadi Deskripsi
Pulsus defisit: denyut jantung tidak adekuat untuk menimbulkan denyut nadi (denyut nadi tidak terasa) sehingga kecepatan denyut jantung lebih tinggi daripada kecepatan denyut nadi.
Takikardia:

Takikardia sinus
  • takikardia supraventrikular paroksimal: :- frekuensi nadi meningkat, dalam keadaan takut, menangis, aktivitas meningkat, atau demam yang menunjukkan penyakit jantung.
  • denyut jantung cepat
  • ditandai dengan variasi 10-15 denyutan dari menit ke menit
  • denyut nadi sulit dihitung karena terlalu cepat(lebih dari 200 kali / menit) dan kecepatan nadi normal sepanjang serangan
Bradikardia: brakikardia sinus dan brakikardia relatif: - frekuensi nadi lambat
  • -frekuensi jantung lambat. denyutan nadi lebih sedikit dibandingkan kenaikan suhu.
  • Disritmia (aritmia ) sinus: denyut nadi tidak teratur, denyut nadi lebih cepat saat inspirasi dan lebih lambat saat ekspirasi. sinus aritmia merupakan variasi normal pada anak saat tidur.
  • Pulsus bigeminus: nadi terasa sepasang-sepasang yang berhubungan dengan denyutan prematur
  • Pulsus trigeminus: nadi terasa tiga kelompok
  • Pulsus seler: nadi terasa sangat kuat dan turun dengan cepat akibat tekanan nadi( sistolik dan diastolik jantung perbedaannya terlalu besar), dan apabila lemah menunjukkan adanya kegagalan dalam sirkulasi.
  • Pulsus parvus et tardus: amplitudo nadi lemah dan teraba lambat naik dapat terjadi pada stenosis aorta.
  • Pulsus alterans : denyut nadi berselang-seling kuat dan lemah dan kemungkinan menunjukkan kemungkinan gagal jantung
  • Pulsus paradoksus: nadi terasa lemah saat inspirasi dan teraba normal/ kuat saar ekspirasi
  • Thready pulse: denyutan nadi cepat dan lemah menunjukkan adanya tanda shok, nadi sukar dipalpasi, tampak muncul dan menghilang
  • Pulsus corrigan: denyut nadi kuat dan berdetak-detak disebabkan oleh variasi yang luas pada tekanan nadi.

Tujuan mengetahui jumlah denyut nadi:
  •   Untuk mengetahui kerja jantung
  • -Untuk menentukan diaknosa
  • -Untuk mengetahui adanya kelainan pada seseorang
Untuk memeriksa denyut nadi kita dapat memeriksanya pada tempat-tempat berikut ini:
  • 1. Arteri radalis: pada pergelangan tangan
  • 2. Arteri temporalis: pada tulang pelipis
  • 3. Arteri caratis: pada leher
  • 4. Arteri femoralis: pada bagian selangkangan paha
  • 5. Arteri dorsalis pedis: pada punggung kaki
  • 6. Arteri politela: pada lipatan lutut
  • 7. Arteri brachialis: pada siku bagian dalam
  • 8. Ictus cordis: pada dinding iga 5-7

Faktor yang mempengaruhi frekuensi denyut nadi:
FAKTOR MENINGKATKAN FREKUENSI MENURUNKAN FREKUENSI
  • Latihan Fisik latihan fisik jangka pendek latihan fisik jangka panjang
  • Suhu demam dan panas hipotermia
  • Emosi nyeri akut dan ansietas nyeri berat yang tidak hilang, rileks
  • Obat obat kronotropik positif obat kronotropik negatif
  • Hemoragi kehilangan darah
  • Postur berdiri dan duduk berbaring
  • Gangguan paru penyakit yang menyebabkan oksidasi buruk

Tidak ada komentar:

Posting Komentar